GENDER DALAM PANDANGAN MASYARAKAT
Sebenarnya tidak ada kata atau istilah gender dalam bahasa Indonesia. Dalam kamus bahasa Inggris, tidak secara jelas dibedakan arti kata sex dan gender, keduanya diartikan sebagai jenis kelamin. Diperlukan analisis kritis untuk memahami persoalan – persoalan ketidakadilan gender yang menimpa perempuan. Hal ini disebabkan adanya kaitan erat antara perbedaan gender dan ketidakadilan gender dengan struktur ketidakadilan masyarakat secara lebih luas.
Gender merupakan konsep social dan budaya yang membedakan peran antara laki – laki dan perempuan menurut kedudukan, fungsi, dan peranan masing – masing dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Konsep gender adalah pembedaan sifat, sikap, dan peran yang melekat pada laki – laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor sosial maupun budaya, sehingga lahir beberapa anggapan tentang peran social dan budaya laki – laki dan perempuan. Perempuan dikenal sebagai makhluk yang lemah lembut, cantik, dan emosional., sedangkan laki – laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Sifat – sifat tersebut dapat dipertukarkan dan berubah dari waktu ke waktu.
Seks sendiri memiliki pengertian sebagai perbedaan jenis kelamin antara laki – laki dan perempuan secara biologis yang memiliki perbedaan dan ciri – ciri sendiri (memiliki fungsi – fungsi organism yang berbeda). Laki – laki memiliki fisik yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara berat, memiliki penis, testis, sperma, yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Perempuan mengalami masa menstruasi, memiliki perasaan yang sensitive, serta ciri – ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki – laki (bentuk pinggul yang lebih besar daripada laki – laki).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gender dan seks tidaklah sama. Gender merupakan pandangan masyarakat tentang perbedaaan sifat, sikap, peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki – laki dan perempuan yang dihasilkan oleh konstruksi social budaya. Sementara itu, seks adalah perbedaan organ biologis antara laki – laki dan perempuan.
Keberadaan masyarakat dalam budaya patriarkat di tengah kehidupan manusia ikut member andil dalam menempatkan laki – laki dan perempuan pada peran mereka masing – masing. Laki – laki dianggap lebih cocok dengan pekerjaan di luar rumah (public), sementara perempuan dianggap lebih cocok dengan pekerjaa rumah tangga (domestic).
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, perempuan masih mengalami diskriminasi dan berbagai bentuk ketidakadilan akibat bias gender. Walaupun kenyataan menunjukkan telah banyak perempuan memperoleh pendidikan yang sama dengan laki – laki dan peran perempuan yang makin besar dalam berbagai sektor, namun diskriminasi dalam berbagai bentuk masih dirasakan.
Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk, antara lain marginalisasi (peminggiran), subordinasi (anggapan tidak penting dalam pengambilan keputusan), dan stereotype (pelabelan negative). Misalnya, marginalisasi perempuan justru terjadi karena stereotype tertentu atas perempuan dan itu menyumbang kepada subordinasi, yang akhirnya tersosialisasikan dalam keyakinan, ideologis dan visi perempuan sendiri.
Jika dikaitkan dengan topic mengenai perdagangan manusia,Nampak jelas bahwa masih banyak perempuan yang mengalami ketidakadilan. Banyak perempuan yang diperjualbelikan karena perempuan memiliki “nilai jual” yang lebih tinggi. Kebanyakan perempuan – perempuan yang diperjualbelikan ini dijadikan sebagai pekerja rumah tangga atau sebagai pekerja seks komersial. Namun keuntungan yang didapat oleh para perempuan ini tidak seberapa, karena telah banyak dipotong oleh para agen penyalurnya. Kerugian yang dialami para perempuan ini tidak hanya dari segi materi saja, tapi juga dari segi fisik. Tidak sedikit perempuan yang mendapat kekerasan fisik karena dianggap lalai saat sedang bekerja oleh para majikannya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak diskriminasi yang dialami oleh perempuan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel.sabda.org/feminisme (Jumat, 5 Maret 2010. Pukul 15.57)
http://fib.ugm.ac.id/index.php?action=news.detail&id_news=57 (Jumat, 5 Maret 2010. Pukul 16.00)
http://www.iai-tribakti.ac.id (Jumat 5 Maret 2010. Pukul 16.15)
No comments:
Post a Comment