Thursday, June 16, 2011

sosiologi sastra

SOSIOLOGI SASTRA

( Menurut buku : Konsep dan Pendekatan Sastra oleh Hamzah Hamdani )

§ Sosiologi sastra

v Sosiologi sastra bertolak pada premis bahwa hubungan antara sastra dan masyarakat adalah amat erat, ia bertindak dari keyakinan bahwa sastra tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan tidak tercipta ( vacuo ), ia bukan hanya merupakan hasil seorang pengarang tapi yang lebih penting adalah hakikat bahwa ia juga adalah hasil dari pengarang yang terikat oleh ruang dan waktu juga bertanggung jawab pada masyarakat di mana ia merupakan salah seorang anggotannya yang penting.

v Ada 2 cara pendekatan sosiologi sastra, diantaranya :

· Pendekatan yang bertitik tolak pada faktor-faktor eksterinsik yaitu faktor sosial. Pendekatan ini membicarakan kesusastraan aspek luarannya saja tanpa memperdulikan internal structure karya itu.

· Menguraikan kesusastraan dengan mengacu pada teks sastra itu sendiri yang menghubungan internal structure karya sastra kepada suatu genre dan masyarakat.

( Menurut buku : Kamus Istilah Sastra oleh Panuti Sudjiman )

v Sosiologi sastra :

Adalah karya para kritikus dan sejarawan yang terutama mengungkapkan bagaimana pengarang terpengaruh oleh status lapisan masyarakat dari mana ia berasal, ideologi politik dan sosialnya, kondisi ekonomi serta khalayak yang ditinjaunya.

- Klasifikasi tentang sosiologi sastra, Wellek dan Warren dalam Darmono (1978:3) sebagai berikut:

1. Sebagai pengarang yang memasalahkan status social, ideology social, dll. Yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra.

2. Sosiologi karya sastra yang mempermaslahkan karya sastra itu sendiri; yang menjadi pokok penelaahannya adalah apa yang tersirat dapat karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya.

3. Sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh social karya sastra (halaman 26)

(Menurut buku: Literature and Mass Culture. Communication in Society, Volume 1. oleh Leo Lowenthal)

v Sosiologi Sastra

Penafsiran sosiologi sastra bukanlah hal yang utama dalam ilmu sosial. Sejak emansipasi pembelajaran sastra dari penelitian kaku dan historis, hampir semua orang dapat mengakses karya sastra dan memberikan kritik sejarah, estetika, sosiologis, dan generalisasi. Disiplin akadamik yang secara tradisional dibebankan dalam sejara dan analisis sastra telah terkena dampak literatur massa, karya populer, majalah, komik dan sejenisnya. Sebuah lapangan dan tantangan yang demikian telah dibiarkan terbuka dan sosiolog harus melakukan sesuatu.

Pernyataan berikut ini, tidak mengklaim secara sistematisi atau komprehensif, ditujukan untuk survei yang harus dilakukan.

AREA ANALISIS

Sastra dan Sistem Sosial :

Aspek utama adalah posisi sastra dalam kerangka fungsional dalam setiap masyarakat dan dalam berbagai tingkat stratifikasinya. Aspek sekundernya adalah studi bentuk sastra

Posisi Penulis di Masyarakat:

Penulis kreatif adalah intelektual per se, untuk siapa ia bahan sumber objektif tersebut adalah wewenangnya sesuai dengan tujuan khusus estetika. Dengan demikan penulis tersebut merupakan prototip perilaku intelektual dan disikusi hidup antar sosiolof tentang perna kaum intelektual yang mungkin dapat diperluas secara konkret jika didukung oleh analisis historis.

Masyarakat dan Masalah Sosial sebagai Bahan Sastra:

Ini merupakan area tradisional penelitian sosiologis dalam sastra. Ada banyak karya yang menunjukkan keadaan masyarakat, ekonomi, atau fenomena sosial lainnya. Masyarakat literatur menilai sastra sebagai bahan sumber sekunder untuk analisis sejarah dan menjadi sumber yang langka dalam perioder tertentu.

Penentu Sosial dalam Kesuksesan:

Pada umumnya bidang sosiologi sastra terdiri dari merumuskan hipotesis untuk penelitian pada ”apa yang dilakukan ’membaca’ terhadap masyarakat.” Namun ada beberapa relevansi sosial yang meskipun sangat menentukan harus tetap menjalani eksplorasi sosiologis pada tingkat teori dan studi dokumenter.

Empat bidang analisis untuk seorang sosiologis sastra agar dapat diakui dalam bidang penelitian komunikasi modern.

-Konten Fungsional : Sejelas mungkin, harus dijelaskan bahwa kebutuhan dasar seseorang perlu mengetahui kerangka sosial tertentu atau kejadian historis tertentu adalah untuk memiliki pengetahuan yang tepat dari konten karya-karya ini.

-Sikap penulis: Apa yang pembaca cari dalam komunikasi sastra adalah apa yang penulis berikan di luar kedadaran pembaca adalah sesuatu yang tidak terduga.

-Warisan Budaya: Dalam mempelajari konten sosial dalam literatur populer secara langsung dan tidak langsung membutuhkan perhatian lebih banyak daripada yang telah diterima selama ini, khususnya komik, dan beberapa produk yang disukai anak muda dan orang dewasa. Dengan menganalisis konten dari materi ini dapat menghasilkan beberapa hipotesa yang bernilai dengan melanjutkan ide-ide yang signifikan, nilai, dan emosi yang tumbuh dari suatu situasi dan telah menjadi usang.

-Peran Lingkungan Sosial: masalah perbedaan tingkatan daur ekonomis dan politis yang meninggalkan tanda jelas pada produk literatur.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, Hamzah. Konsep dan Pendekatan Sastra. 1988. Kuala Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka

Sudjiman, Panuti. Kamus Istilah Sastra. 1986. Jakarta: Penerbit UI Press

Wahyuningtyas, Sri. Heru, Wijaya. Implementasi.2011. Surakarta: Yuma Pustaka

http://www.marxists.org/reference/archive/lowenthal/1948/literature.htm (diunduh tanggal 10.03.2011 pukul 20.18) Literature and Mass Culture. Communication in Society, Volume 1. Leo Lowenthal, published by Transcation Books, 1984

No comments:

Post a Comment